Cyber bola indonesia - Striker berkebangsaan Italia, Mario Balotelli, sempat rasakan keberhasilan di tempat Premier League waktu masih bela Manchester City. Tetapi kala tukar ke Liverpool, performnya nampak jauh alami penurunan.
Balotelli memperkokoh Manchester City saat tiga musim, serta hampir senantiasa menghiasi starting XI binaan Roberto Mancini. Keseluruhan dia sukses mencatat 30 gol dari 80 penampilannya dalam semua tempat pada tahun 2010 sampai 2013.
Pada tahun 2014, dia akan memutuskan tukar ke Liverpool. Tapi performnya tidak pas seperti waktu masih bela City maupun di club awal kalinya, AC Milan. Dari 28 laga yang dijalani, Balotelli cuma cetak empat gol saja, Seperti yang dilansir oleh Cyber bola indonesia
Mulai sejak itu, profesi Balotelli merasakan penurunan mencolok. Dia sempat melanglang buana di Prancis bersama dengan Nice juga Marseille sebelum masuk dengan club-nya saat ini, yang disebut klub promo Serie A, ialah Brescia.
Argumen Balotelli Tidak sukses di Liverpool
Balotelli diketahui jadi pribadi yang bengal. Tetapi tak ada yang dapat mengingkari jika dianya sendiri yaitu striker dengan insting cetak gol yang besar. Hingga penurunan perform yang berlangsung padanya di Liverpool jadi sinyal pertanyaan besar.
Selesai demikian lama, pada akhirnya didapati argumen kenapa Balotelli 'flop' di Liverpool. Pria berusia 29 tahun itu mengobral argumennya kala diwawancarai Gazzetta dello Sport beberapa waktu lalu.
"[Perjalanan saya] bagus di City, tetapi tidak baik di Liverpool dimana saya tak sepaham dengan pelatih. Bola tak lekas masuk. Saya melalui hari-hari yang berat," tutur Balotelli.
Pengucapan Rodgers Dapat di buktikan
Ketika itu, Liverpool masih diasuh oleh Brendan Rodgers yang saat ini menggarap Leicester City. Rodgers sendiri, kala diwawancarai talkSPORT pada tahun 2016 kemarin, mengaku kalau dianya sendiri tak sesuai dengan Balotelli.
"Saya tak dapat terkait dengan Mario. Ia yaitu orang yang ada sangatlah terlambat di bursa transfer. Kami kehilangan Luis [Suarez] serta itu yaitu satu perjudian yang diambil dari sudut pandang club," tutur Rodgers.
"Ia miliki bakat yang besar, serta kami fikir ia dapat ada serta bertumbuh - ia miliki semua alatnya. Memang, saya merasakan sangatlah sukar buat terkait dengan Mario. Kala di lapangan, dia coba sedapatnya," ujarnya.
Saat terlepas dari Liverpool, Balotelli sempat menemukannya kembali ketajamannya kala memperkokoh Nice. Dapat di buktikan dengan catatan 43 gol dari 76 tampilan. Sayangnya, dia kembali alami penurunan kala memperkokoh Marseille serta Brescia.
No comments:
Post a Comment